Thursday, April 7, 2016

Pengertian Energi Kalor Serta Sejarah Penemuannya

lstilah serta pengertian kalor (jumlah panas) pertama kali diperkenalkan oleh Antoine Laurent Lavoisier 1743-1794), seorang ahli kimia berkebangsaan Perancis. Saat itu, kalor dianggap sebagai sejenis zat alir yang tidak dapat dilihat penglihatan. Zat alir itu disebut Kalor.

Berdasarkan anggapan itulah satuan kalor ditetapkan, yaitu kalori (kal). Satu kalori yang didefinisikan sebagai sejumlah kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu 1 gram air sebesar 1° Celsius.

Serta memungkinkan mengalir dari suatu benda ke benda lain. Jika dua buah benda yang berbeda suhunya dicampur, akan mengalir dari benda yang bersuhu tinggi ke benda yang bersuhu rendah.

Para peneliti saat itu beranggapan bahwa Kalor merupakan suatu zat. Karena setiap zat mempunyai volume dan massa, mereka berusaha mengetahui volume kalor, namun usaha itu tetap gagal.

Pada perkembangan selanjutnya, ada anggapan bahwa kalor merupakan sejenis zat alir semakin diragukan kebenarannya.

Salah satu fakta yang meragukan hal ini adalah pengalaman Benyamin Thompson (1753-1814). Nama lain dari Benyamin Thompson adalah Count Rumford. Ia merupakan seorang ketua erta pimpinan pengeboran laras-laras meriam di sebuah pabrik senjata di Munich, Jerman.

Saat ia melakukan pengeboran, potongan-potongan logam yang didapati semua menjadi panas, padahal tidak dilakukan pemanasan (pembakaran). peristiwa ini tidak sama dengan anggapan bahwa kalor merupakan zat alir.

Hal yang sama juga dialami oleh Robert Mayer (1814 – 1878), seorang ilmuwan berkebangsaan Jerman. Pada dasarnya untuk mengetahui hakikat kalor, ia menggoyangkan air yang ada dalam botol. Setelah digoyang-goyang, temyata suhu air naik.

Kenaikan suhu air tersebut menunjukkan bahwa jumlah kalor dalam air bertambah. Pertambahan kalor dalam air bisa disebabkan oleh adanya guncangan yang berulang-ulang (energi kinetik). Dari kenyataan itulah selanjutnya disimpulkan bahwa kalor merupakan salah satu bentuk energi.

Energi Kalor
Kalor adalah sebuah energi yang tercipta dari bahan yang bisa menghasilkan panas. Energi kalor ini juga bisa berpindah dari sebuah benda yang memiliki suhu tinggi menuju benda bersuhu rendah. Alat yang bisa digunakan untuk melakukan perpindahan ini biasanya adalah sebuah mesin pendingin.

Energi kalor membutuhkan waktu untuk mencapai titik panas tertinggi. Lamanya waktu tersebut bisa dibedakan atas jenis bahan, masa, dan titik pemuaiannya. Jika benda sudah mencapai titik lebur karena panas benda yang sebelumnya padat bisa berubah menjadi cair.

Jika kalor jenis suatu zat semakin tinggi, maka kalor yang diperlukan juga semakin tinggi. Dan juga besar kalor yang diperlukan suatu zat berbanding lurus dengan jenis zat atau kalor jenis zat tersebut.

Kesimpulannya energi kalor berbanding lurus dengan masa jenis benda dan juga kalor jenis serta berbanding lurus pula dengan kenaikan suhunya. Energi kalor ini adalah sebuah energi yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Dengan energi dari panas ini manusia bisa melakukan banyak hal.

Panas adalah sebuah energi yang akan membuat benda memiliki suhu, baik suhu tinggi atau juga suhu rendah. Dengan suhu panas bisa digunakan untuk melakukan berbagai hal seperti memasak, peleburan dan lainnya. Energi kalor yang memiliki suhu rendah juga bisa bermanfaat terutama untuk pendinginan.

Energi kalor bisa berpindah dengan menggunakan perantara benda padat. Dengan bersinggungan dengan benda yang menghasilkan panas akan membuat kalor bisa berpindah. Selain itu, kalor juga bisa berpindah melalui benda cair yang mudah untuk terbakar.

Untuk menghitung energi kalor pada kenaikan suhu dapat menggunakan persamaan :
Q = M. C. Δ T   
keterangan :
M     = Massa ( Kg )
C     = Kalor Jenis ( J/KgC )
Δ T  = Perubahan Suhu ( C )

Contoh Energi Kalor dalam Kehidupan Sehari-hari
  1. Energi kalor yang paling besar bisa kita dapat dari panas matahari. Matahari yang berasal dari cahaya memiliki suhu yang sangat tinggi. Sumber-sumber panas juga bisa didapat dari benda lainnya seperti kompor, korek, dan lainnya. Sumber energi kalor ini nantinya akan memberikan pengaruh pada benda di dekatnya atau yang menempel sehingga benda tersebut mengalami perubahan suhu.
  2. Jika sebuah benda terkena kalor hingga mencapai titik didih maka benda tersebut dikatakan sebagai mendidih. Saat mendidih ini sebuah benda akan mengalami sebuah tekanan sehingga terjadi gelembung-gelembung. Titik didih sebuah benda bukanlah sebuah titik suhu tertinggi. Jika sebuah benda terutama benda cair masih akan terus mengalami kenaikan suhu hingga cairan habis karena adanya energi panas yang diberikan.
  3. Energi panas juga bisa didapat dari sumber alami seperti dengan adanya panas bumi. Energi panas dari bagian dalam bumi jika keluar bisa menghasilkan api atau juga lahar pada sebuah letusan gunung. Dengan adanya energi kalor pada bumi akan membuat suhu di bumi menjadi lebih teratur. Dengan demikian, bumi ini menjadi bisa dihuni manusia. Manusia memang tidak bisa lepas dengan panas dalam berbagai hal.
  4. Tak hanya untuk pembakaran, energi panas juga diperlukan dalam permesinan. Jika sebuah mesin bekerja maka pasti akan mengeluarkan panas. Hal ini disebabkan oleh daya gesek pada mesin yang membuat benda menjadi panas. Energi panas memang bisa dihasilkan oleh dua benda keras yang digesekkan. Untuk contohnya adalah batu, jika dua batu digesekkan bisa menghasilkan panas berupa api.
  5. Energi panas ini juga lebih diidentikkan dengan api. Hal ini dikarenakan api adalah sumber energi kalor yang paling banyak digunakan. Api juga merupakan sumber kalor terbaik yang bisa memberikan panas dengan cepat. Panas pada benda akan membuat benda itu mengalami perubahan suhu dan inilah yang disebut dengan pemanasan.
  6. Sebagaimana halnya energi pada umumnya, maka energi kalor atau energi panas dapat berubah bentuk dari satu bentuk ke bentuk lain. Contohnya terjadi pada pembangkit listrik tenaga panas bumi, yang mengubah energi panas menjadi energi listrik.
  7. Dengan energi kalor kita bahkan dapat mengubah wujud suatu zat. Seperti contohnya, lilin yang dipanasi lama kelamaan akan meleleh, hal ini berarti panas mengubah wujud lilin yang tadinya padat menjadi cair. Contoh lain terjadi ketika kita merebus air, jika air kita panaskan secara terus menerus maka lama kelamaan air akan menguap menjadi uap air, hal ini mengubah bentuk air yang berbentuk cairan menjadi uap air yang berbentuk gas.